Senin, 09 Januari 2012

Fisiologi Kehamilan

FISIOLOGIS KEHAMILAN
Perubahan yang terjadi:
1. Hipervolemia yang terjadi sejak umur kehamilan 8 minggu dan akan mencapai puncak pada saat umur kehamilan mencapai 28 minggu dan akan menetap sampai saat melahirkan.
2. Jantung dan diafragma akan terdesak keatas oleh karena dorongan dari uterus yang mengalami pembesaran sesuai dengan umur kehamilan.
Manifetasi secara klinis:
1. Volume darah meningkat.
2. Frekwensi heart rate meningkat.
3. Tekanan darah menurun sedikit.
4. Kekuatan jantung memompa darah meningkat pula.
Insiden penyakit jantung:
Mencapai 1-4 %, di negara Atlantik utara mencapai 1-3 % dan di Australia 1 %.
Prognosis
Ibu:
Tergantung pada berat ringannya penyakit yang di derita, umur ibu, penyulit, pengawasan pengobatan, pimpinan persalinan, kepatuhan penderita terhadap penatalaksanaan.
Bayi:
Penyakit jantung yang tidak terlalu berat tidak terlalu berpengaruh terhadap keadaan janin perinatal, tetapi penyakit jantung yang berat akan menimbulkan gawat janin/ fetal distress.
Gejala:
Pada pengkajian mungkin akan didapatkan riwayat penyakit dahulu penyakit jantung, mudah lelah, sesak nafas jika beraktivitas mungkin juga pada saat istirahat, berdebar-debar, nadi tak teratur, edema pulmonal serta adanya sianosis.
Klasifikasi:
- Grade I, Tidak ada pembatasan aktivitas fisik dan tidak ada gejala yang nampak.
- Grade II, ada sedikit pembatasan aktivitas fisik, pada saat istrahat tidak ada keluhan, kegiatan fisik yang meningkat menyebabkan insufisiensi jantung. Gejala yang timbul adalah: lelah, palpitasi, sesak nafas dan nyeri dada.
- Grade III, Kegiatan fisik dibatasi, pada saat istirahat keluhan berkurang, dengan sedikit kegiatan fisik sudah kelelahan akibat dari insufisiensi jantung.
- Grade IV, pada saat istirahatpun ada keluhan, kerja fisik yang sangat ringan akan menimbulkan insufisensi jantung.

Adenocarcinoma Endometrium

ADENOCARCINOMA ENDOMETRIUM


A. Pendahuluan
Saat ini karsinoma endometrium sering ditemukan pada keganasan ginekologi tetapi sangat sedikit penyebab kematian akibat keganasannya pada wanita. Karsinoma endometrium menduduki ranking keempat setelah keganasan payudara, usus dan paru serta menduduki ranking ketujuh penyebab kematian dari keganasan pada wanita. Secara keseluruhan kira-kira 2 - 3 % wanita akan mengalami karsinoma endometrium selama hidupnya.
Peningkatan angka kejadian karsinoma endometrium berhubungan dengan meningkatnya status kesehatan sehingga usia harapan hidup kaum wanita semakin tinggi yang mengakibatkan jumlah wanita yang berusia lanjut semakin banyak yang diiringi dengan penggunaan preparat estrogen eksogen atau penggunaan terapi hormon pengganti untuk mengatasi gejala-gejala menopausenya. Sebaliknya penyebab angka kematiannya yang rendah dikarenakan penyakit ini terdiagnosa pada saat stadium penyakitnya masih terbatas pada rahim (berkisar 80 %). Sebagian besar (70 - 80 %) jenis karsinoma endometrium adalah adenocarcinoma.
B. lnsidensi
Umumnya karsinoma endometrium dijumpai pada wanita yang berusia 50 - 65 tahun dengan usia rata-rata 61 tahun. Kira-kira 5 % dapat dijumpai pada usia sebelum 40 tahun dan sebesar 20 - 25 % pada usia sebelum menopause. Di Amerika diperkirakan 34.000 kasus baru dengan angka kematian sebesar 6000.
C. Etiologi
Penyebab karsinoma endometrium belum diketahui secara pasti namun umumnya disebabkan oleh perangsangan estrogen pada endometrium tanpa halangan periodik dari progesteron.
D. Faktor Resiko
1. Obesitas
Obesitas berhubungan dengan terjadinya peningkatan resiko karsinoma endometrium sebesar 20 - 80 %. Wanita yang mempunyai kelebihan berat badan 11 - 25 kg mempunyai peningkatan resiko 3 kali dan 10 kali pada wanita yang mempunyai kelebihan berat badan lebih dari 25 kg.
2.Nuiliparitas
Pada wanita nulliparitas dijumpai peningkatan resiko sebesar 2 - 3 kali.
3.Diabetes Melitus
Didapati peningkatan resiko sebesar 2,8 kali pada wanita penderita diabetes melitus untuk terjadinya karsinoma.endometrium.
4.Hipertensi
Sebesar 25 - 75 % penderita karsinoma endometrium mengidap hipertensi.
5.Estrogen eksogen
Pada wanita menopause yang mengkonsumsi estrogen eksogen akan terjadi peningkatan resiko karsinoma endometrium sebesar 4,5 - 13,9 kali.
6.Late menopause
Wanita yang menopause sesudah umur 52 tahun akan terjadi peningkatan resiko sebesar 2,4 kali untuk terjadinya karsinoma endometrium. Disamping itu karsinoma endometrium dapat terjadi pada wanita pramenopause dengan sikius haid yang tidak teratur.
7.Polycystic,ovarian syndrome
8.Penyakit kandung empedu
Didapati peningkatan resiko sebesar 3.,7 kali terjadinya karsinoma endometrium.
9. Merokok
Terjadi penurunan resiko karsinoma endometrium sebesar 30 % pada wanita perokok.
10. Tamoxifen
Wanita pengguna tamoxifen akan terjadi peningkatan resiko karsinoma endometrium sebesar 2 - 3 kali.
E. Gejala Klinis
1. Perdarahan dari kemaluan
Perdarahan abnormal seperti metroragia atau menometroragia dapat terjadi pada 80 - 90 % penderita. Kira-kira sebesar 10 - 20 % wanita post menopause yang mengalami perdarahan menunjukkan suatu karsinoma endometrium.
2. Keputihan
3. Pembesaran abdomen dan gejala penekanan kandung kemi dan rektum
F. Diagnosa
1.Gejala klinis
2.Pemeriksaan fisik
3.Pemeriksaan ginekologi
Dilakukan pemeriksaan rektovaginal.
4.Pemeriksaan sitologi (pap smir)
Pemeriksaan ini kurang berarti oleh karena sel-sel adenocarcinoma yang eksfoliatif biasanya telah mengalami sitolisis dalam rongga uterus.
5.Pemeriksaan histologi
a.Office endometrial aspiration biopsy
b.Dilatasi dan kuretase
c.Histeroskopi - endometrial biopsi -
6. Histerograft
7.Pemeriksaan tambahan.
a. Darah
b. Urin
c USG dan MRI
d. Foto thorax
e. Fungsi hati dan kadar gula darah
f. Fungsi ginjal (intravenous urography)
g. Sigmoidoscopy dan barium enema CA 125
G. Stadium
1.Klinis (FIGO 1978)
TingkatKriteria
0Karsinoma insitu
ITumor terbatas pada korpus uterus
IaSondase uterus
IbSondase uterus > 8 cm
IIProses sudah sampai ke serviks
IIIProses sudah sampai ke rongga pelvis
IVProses sudah sampai keluar rongga pelvis
IVaProses sudah mengenai mucosa rektum atau mucosa vesica urinaria
IVbProses sudah metastase jauh
2.Operasi (FIGO, 1989)
TingkatKriteria
IA G 1, 2,3Tumor terbatas pada endometrium
IB Gl,2,3lnvasi tumor ke miometrium
IC Gl,2,3lnvasi tumor ke miometrium > 1/2 tebal
IIA Gl,2,3 Pertumbuhan tumor ke kelenjar endoserviks
IIB Gl,2,3 Pertumbuhan tumor ke stroma endoserviks
IIIA Gl,2,3 lnvasi tumor. ke serosa dan atau adnexa dan atau sitologi peritoneum positif
IIIB Gl,2,3 Metastase ke vagina
IIIC Gl,2,3 Metastase ke kelenjar limfe pelvis dari atau para aorta
IVA Gl,2,3 lnvasi tumor mucosa rektum dan atau vesica uhnaria
IVA Gl,2,3 Metastase jauh
Gl= differensiasi sel baik, pertumbuhan yang solid
G2= pertumbuhan solid 6 - 50 %
G3= pertumbuhan solid > 50 %
H. Penyebaran ,
1.Jaringan sekitarnya
Penyebaran adenocarcinoma endometrium biasanya lambat terutama pada yang differensiasi baik. Penyebarannya ke arah permukaan kevum uteri dan endoserviks. Dari kavum uteri menuju ke stroma endomethum ke miomterium ke ligamentum latum dan organ sekitarnya. Jika telah mengenai endoserviks, penyebaran selanjutnya seperti pada adenocarcinoma serviks.
2.Melalui kelenjar limfe
Penyebarannya meialui keleniar limfe ovahum akan sampai ke keteniar para aorta dan meialui kelenjar limfe uterus akan menuju ke kelenjar iliaka interna, eksterna dan iliaka communis serta meialui kelenjar limfe ligamentum rotundum akan sampai ke kelenjar limfe inguinal dan femoral.
3.Melalui aliran darah
Biasanya proses penyebarannya sangat lambat dan tempat metastasenya adalah paru, hati dan otak.
1. Patologi
Sebagian besar karsinoma endometrium adalah adenocarcinoma
1.Makroskopis
Uterus. membesar, permukaan dalamnya kasar, mempunyai daerah yang berpapil-papil yang menempati sedikitnya setengah uterus dan kadang tumor bebentuk polypoid dengan dasar yang terang.
Permukaannya bisa halus dan ada perdarahan serta rongga uterusnya membesar dengan dinding uterusnya yang tipis.
Biasanya tumor terdapat di daerah fundus.
Dapat menginvasi ke dalam miometrium (bise tidak)
2.Mikroskopis
-Umumnya adenocarcinoma adalah differensiasi sel-sel columnar yang baik dengan bentuk kelenjarnya menyerupai endometrium phase proliferasi tetapi sudah menginvasi ke stroma dan miometrium
-Sel epitel kelenjarnya beriapis-lapis.
-Sering tampak kelenjar yang tidak teratur dan bentuknya seperti cribriform, mempunyai banyak inti berbentuk bundar dengan Chromatin yang berkelompok dan anak inti yang jelas.
-Tampak gambaran mitosis tetapi dapat tidak jelas.
-Kira-kira 20 % kasus mengandung sel stroma yang berisi lemak.
-Dari 113 kasus, tampak daerah hyperplasia endomethum yang atypik atau cystik dimana hal ini dapat mempengaruhi prognosanya.
Adenocarcinoma endometrium mempunyai sub type:
1.Sakretrory adenocarcinoma
2.Musinous adenocarcinoma
3.Ciliated cell adenocarcinoma
J.Faktor Prognosal
Sejumlah faktor prognosa dibawah ini digunakan untuk menilai kekambuhan dan keberhasilan pengobatan penyakitnya.
1. Umur penderita
Secara umum penderita karsinoma endometrium yang berusia muda lebih baik prognosanya dari penderita berusia tua. Dari beberapa penelitian didapatkan angka ketahanan hidup 5 tahun penderita yang berusia > 70 tahun sebesar 60,9 % dan penderita yang berusia <> 75 tahun, 12 % pada usia 50 - 75 tahun dan tidak dijumpai pada pender;eta yal-lg berus;ia <>
2. Jenis histologi
Kira-kira 10 % karsinoma endomethum adalah bukan jenis endometrioid dan didapati peningkatan kekambuhan dan penyebarannya. Sebesar 92 % angka ketahanan hidup penderita yang mempunyai jenis histologinya endomethoid.
3.Differensiasi histologi
Didapati kekambuhan penyakitnya sebesar 7,7 % pada tumor grade 1, tumor grade 2 sebesar 10,5 % dan 36,1 % pada tumor grade 3. Dan angka keberhasilan 5 tahun pada grade 1 sebesar 92 %, grade 2 sebesar 86 % dan pada grade 3 adalah 64
4.lnvasi ke miometrium
Umumnya angka ketahanan hidup 5 tahun penderita yang mengidap tumor yang hanya invasi ke permukaan saja sebesar 80. - 90 % dan 60 % pada tumor yang invasinya febih dalam.
5.Sitologi peritoneum
Dari beberapa penelitian didapati angka kekambuhan yang tinggi pada sitologi peritoneumnya positif.
6.Metastase kelenjar limfe
Dari penderita yang didapati metastase kelenjar limfe paraaorta mempunyai angka kekambuhan 6 kaii dibanding tanpa metastase kelenjar limfe.
7.Metastase adnexa
8.Reseptor hormon
9.Ukuran tumor
10. Lymph vascular space invasion
K.Penanganan
Tindakan penanganan karsinoma endometrium antara lain:
1. Operasillaparotomi
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
4. Terapi hormonal
Garis besar penanganan karsinoma endometrium dengan keadaan umum penderita baik adalah laparotomi dengan tindakan eksplorasi rongga abdomen termasuk kelenjar limfe retropedtoneal guna penentuan stadiumnya serta menentukan tindakan selanjutnya sesuai dengan hasil eksplorasi laparotomi tersebut dan faktor prognosa yang ada pada penderita. 1. Stadium 1
Dilakukan total abdominal histerektomi + bilateral salpingo-oophorectomy + sitologi periltoneal + limfadenektomi pelvis dan paraaorta.
Pada Gl atau G2 .. tidak memerlukan terapi lanjutan
Pada G3 .. ditambahkan radiasi eksternal post operasi sebesar 4500 5000 rads pada pelvis.
2.Stadium 11
Dilakukan radical hysterctomy + Limfadenektomi pel vis dan paraaorta dan dilanjutkan dengan radiasi eksternal dengan dosis 4000 - 5000 rads pada pelvis.
3.Stadium Ill dan IV
Penanganan pasien stadium Ill dan IV bersifat indivual dan diusahakan untuk operasi radikal yang dilanjutkan dengan kemoterapi dan radiasi.
Kemoterapi
Terapi ini bersifat paliatif. Saat ini kemoterapi yang memberikan reaksi yang paling baik adalah kombinasi CAP:
cyclophosphasmida 600 mg/m 2
aderiamycin 45 - 50 mg/m 2
cisplatin 60 mg/m 2
Terapi hormonal
- lndikasinya : pada tumor yang sudah mengalami metastase dan bila sewaktu operasi masih terdapat sisa tumornya serta keadaan pasien yang sudah in operabel.
- Bahan hormon..
MPA300 - 400 mglhr
Magace160 - 320 mglhr
Tamoxifen.
L. Residif
• 75 % mengalami residif dalam waktu 3 tahun setelah diobati.
• Lokasi: - 50 % pada rongga pelvis dan puncak vagina
- 30 % pada tempat jauh.
- Penanganannya:
a.terapi hormonal
b.kemoterapi
M. Follow Up
1.Pemeriksaan fisik:
- Abdomen, hati, kelenjar limfe perifer, rektum dan vagina.
2.Pemeriksadn laboratorium
- Darah, LFT, RFT, CA 125 >
3.Foto thorax
- Pemeriksaan dilakukan 2 - 4 bulan sekaili selama 2 - 3 tahun pertama dan 6 bulan sekaili pada tahun selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson MC. Female reproductive system 3 ed. Churchill Livingstone,
London, 1991 : 185 - 204.
Di Saia PJ, Creasman WT. Clinical Gynecology Oncoiogy, 5 th ed, Mosby,
Missouri, 1997 : 134 - 64.
Dutta DC. Text book of gynecology. New central book egency, Calcutta, 1990
260 - 4.
Goodman A. premalignant & malignant disorders of the uterine corpus.
In : De Cherney AH, Pernoll ML, eds. Current Obstetrics & Gynecologie dignosis & treatment 8th ed. Prentice Hall International lnc, London, 1994 : 937 - 66.
Govan ADT, Hart DM, Challander R. Gynaecology Illustration 4th ed. Churchill
Livingstone, Singapore, 1993 : 247 - 55.
Lurain JR. Uterine cancer. In : Berek JS, Adashi EY, Hillard PA, eds. Novak's
Gynecology 12 hed. William & Wilins, Baltimore, 1996:1057 - 99.
Mardjikoen P. tumor ganas alat genital. Dalam : Wiknjosastro H, Saifuddin
AB, eds. limu kandungan 2 d ed. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1994 : 391 - 400.
Morrow CP, Curtin JP, Townsend DE. Synopsis of gynecology oncology 4 th
ed. Churchill livingstone, New York, 1993: 153 - 83.
Sahil MF. Deteksi dini kanker ginekologi. Simposium keganasan pada
wanita. Pra Kongres Nasional Ill Perhimpunan Onkologi Indonesia, Medan, Juli 1998.
Tindall, VR. Jeffcoate's principles of gynecology 5th ed. Butterworth
Hainemann Ltd, Oxford, 1987 : 433 - 41 1.
K A S U S
Anamnese
Ny. Rosmala Dewi, 42 tahun, P4 AbO, Mandailing, Islam, Petani, SMP, alamat
Ji. Tangguk Bongkar 20 Medan, datang ke RSUD, Dr. Pirngadi Medan pada tanggal
22 Mei 1999, jam 11.30 WIB dengan:
Keluhanutama : perdarahan dari kemaluan.
Telaah:Hal ini dialami OS ± dalam 3 bulan ini, sedikit-sedikit, wama merah kehitaman, keluar jaringan (-), mulas-mulas (-), mual-mual (-), demam BAB dan BAK (+) baik.
Kira-kira 1 bulan yang lalu OS telah dikuret atas indikasi mioma geburt dengan hasil PA clear cell ca.
RPT
Riwayat KB
APK 12 tahun
Pemeriksaan fisik
A.Status presens
KU 1 KP 1 KGBaikl Sedang 1 Baik
Kesadarancompos mentisAnemia
Tek. darah110180 mmhglkterus
N a d i84 x 1 i, teraturSianosis
Pernapasan20 x 1 i, teraturDyspnoe
S u h u37 "COedema
B.Status Generalisata
Kepalatak
Dadatak
Ekstremitastak
Status Lokalisata
Abdomen: lemas, HIUR .. ttb
lnspekulo:darah (+), sedikit, tidak mengalir, erosi (-), FIA
VT 1Ut. RF, sebesar telur angsa, kenyal, rata, mobil, nyeri
Parametrium ka/ki lemas
CD tidak menonjol
Diagnosa: Carcinoma Endomethum
Penanganan:rencana TAH + SOD
Hasil pemeriksaan
- Darah Hb 12,1 gr %
- Urinetak
- LFT dbn
- RFT:dbn
- KGDreduksi.(-)
- Foto thoraxtak
- BNO-IVPtak
- Jantung sinus rythme (VR75 x/i)
Tanggal 24 Maret 1999
Dilakukan TAH + BSO + Limfadenektomi peivik kanan 1 kiri ali Ca. Endometrium
-Uterus membesar dengan ukuran 15 x 12 x 1 0 cm, warna merah muda, lunak, rata dan mobil.
-Ovarium kanan : berbentuk kistik (2 x 2 x 1 cm)
-Ovarium kiri : dbn
- Keleniar lymph peivik kanan membesar 1 x 1 x 1 cm
- Keleniar lymph peivik kiri membesar 1 x 1 x 1/2cm
Makroskopis uterus : tampak jaringan seperti bubur dan warna putih dalam cavum uteri.
Follow up (post operasi)
Tanggal 25 Maret 1999 (hari 1)
Kel : nyeri luka operasi
Kesadarancompos mentisLO:tenang
Tek. darah1 1 0i70 mmhgflatus
N a d i80 x 1 i, teraturperistaltiklemah
Pernapasan20 x 1 i, teraturdemam
S u h u37 'C
Thl:
- mss
-IVFD.. Dextrose 5 % - RL
-Amoxicilin 1 gr 1 8 jam
-Gentamycin 80 mg 1 8 jam
-Cyclocapron 1 amp 1 8 jam
-Analgetik lnj. KIP
Tanggal 26-27 Maret 1999 (hari II-III)
Kel : rasa kebasdi kaki dan tangan
Kesadarancompos mentisLO:tenang
Tek. darah110170 mmhgflatus
N a d i80 x 1 i, teraturperistaltikbaik
'Pernapasan20 x 1 i, teraturdemam
S u h u370C
Thl:
- M-1 - M-11
-Amoxicilin 1 gr 1 8 jam
-Gentamycin 80 mg 1 8 jam
-Metronidazole 3 x 500 mg
-RoUorantia 2 x 1
Tanggal 28-29Maret 1999 (hari IV-V)
Kel
Kesadarancompos mentisLObaik, kering
Tek. darah120170 mmhgBABbaik
N a d i80 x 1 i, teraturdemam
Pernapasan20 x 1 i, teratur
S u h u37 OC
Thl..
- MB TKTP
-Amoxicilin 1 gr 1 8 jam
-Gentamycin 80 mg 1 8 jam
-Metronidazole 3 x 500 mg
-Roborantia 2 x 1
Tanggal 30 Maret-1 April 1999 (hari VI-VIII)
Kesadarancompos mentisTDbaik
120170 mmhgBABbaik
Tek. darah
N a d i80 x 1 i, teratur
Pernapasan20 x 1 i, teratur
S u h u37 "C
Thl :
- MB TKTP
- Amoxicilin 3 x 500 mg
- Metronidazole 3 x 500 mg
- Roborantia 2 x 1 tab
---> OS PBJ
Hasil PA: Adenocarcinoma Endometrium yang bermetastase ke kelenjar peivik
Rencana penanganan : Radioterapi
Kesimpulan
1. Telah dilakukan tindakan TAH + BSO + lymphadenectomy pelvic kanan dan kiri terhadap penderita yang didiagnosa durante operasi adalah karsinoma endometrium yang telah melibatkan kelenjar lymph pelvis kanan dan kiri.
2. Hasil pemeriksaan PA sediaan diatas adalah adeno Ca. Endometrium yang bermetastase ke kelenjar pelvik.
3. Direncanakan penanganan selanjutnya : Radioterapi
Permasalahan
1. Kapan dan cara yang bagaimana sebaiknya diberikan tindakan radioterapi post operasi terhadap penderita guna mencegah kekambuhan karsinoma tersebut.
2. Sudah optimalkah penanganan terhadap penderita diatas.
http://tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=07317&rubrik=kecil

Adaptasi Fisiologi Ibu Hamil

ADAPTASI FISIOLOGI IBU HAMIL


A. PENGERTIAN
Pengertian ibu hamil adalah Suatu proses fisiologis yang normal, terjadi bila ada pertemuan dan persenyawaan antara ovum dan sperma yang dalam pembuahan tersebut menghasilkan zigot yang dalam perjalanannya mengalami pembelahan melalui beberapa stadium.
Keadaan kesehatan fisik dan mental ibu sebelum dan selama hamil berpengaruh terhadap keadaan jasmani dan waktu melahirkan. Banyaknya perubahan-perubahan pada waktu kehamilan muda dan rangka mempersiapkan kebutuhan untuk mempersiapkan pertumbuhan janin.

B. PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL
1. Sistem reproduksi
a. Suplai darah  meningkat disebabkan oleh peningkatan kadar hormon steroid seksual.
b. Vaskulasi tersebut memberikan suplai darah yang banyak bagi perkembangan janin, tanda-tanda khas pada organ dan berbagai gejala pada wanita.
c. Serviks  lebih lunak (tanda Goodell’s) dan dipenuhi dengan mukus (operkulum) berubah menjadi bentuk oval setelah kehamilan pertama.
d. Uterus  perubahan yang sangat dalam bentuk, ukuran, dan kekebalan dinding disokong oleh Ligamen yang menahan ditempatnya, melemah pada minggu ke-8 (tanda Hegar’s)
e. Vagina  bercak keunguan (tanda chadwick) pada minggu ke-8 disebabkan oleh, meningkatnya Vaskularisasi, sebagai Leukorrhea kehamilan dan meningkatkan rangsangan seksual.


2. Sistem Integumen
a. Payudara  nyeri tekan, membesar, kolostrum, areola menjadi lebih gelap
b. Kulit
1). Steriae gravidarum  peregangan jaringan yang menyebabkan rasa gatal dan meninggalkan bekas
2). Pigmentasi  terjadi penumpukan sementara pada midline abdomen (linea nigra), pada wajah (chloasma), dan pada areola
3). Sekresi kelenjar lemak dan perspirasi meningkat selama kehamilan, memerlukan mandi lebih sering

3. Sistem Endokrin
a. Ovarium dan Plasenta  Korpus luteum membentuk estrogen dan progresteron, plasenta membentuk juga hCG, hPL dan hCT.
b. Kelenjar tiroid  membesar selama kehamilan, tetapi jumlah tiroksin tetap konstan.
c. Pankreas  pembentukan Insulin meningkat selama kehamilan, tetapi jumlah glikogen terbatas.
d. Kelenjar Pituitari  FSH ditekan oleh hCG yang dihasilkan plasenta, prolaktin meningkat selama kehamilan dan laktasi, oksitosin meningkat dan menstimuli kontraksi otot uterus.
e. Kelenjar adrenal  kortin meningkat tetapi epineprin tetap konstan.

4. Sistem Kardiovaskuler
Volume darah meningkat 30% sampai 50% tetapi tekanan darah tidak berubah. Pembentukan sel-sel darah merah meningkat tetapi karena terjadi hemodilalussi, maka berkembang psedoanemia : penekanan pada Vena kava menyebabkan gejala sindrom supine hipotensi : stasis Vena dan Vibrin meningkat membuat wanita lebih mudah mengalami trombosit.

5. Sistem Muskulo Skeletal
a. Gigi, tulang dan sendi – kebutuhan kalium dan natrium
b. Meningkat : karies gigi tidak disebabkan oleh dekolsifikasi
c. Otot-otot yang kram merupakan masalah umum
6. Sistem Pernafasan
a. Paru : dan pernafasan – letak diafragma berubah karena pertumbuhan janin : tidal meningkat, meningkat O2 dalam darah
b. Membran mukosa – pembengkakan umum terjadi, menyebabkan hidung tersumbat, serak, disprea.
7. Sistem Gastrointestinal
Asam lambung menurun : mual muntah merupakan hal umum pada awal kehamilan; melambatnya peristaltik menyebabkan lambung , konstipasi dan nyeri ulu hati umum terjadi
8. Sistem Perkemihan
a. Ginjal yang normal mampu mengatasi kerja tambahan tanpa menyebabkan masalah tekanan karena pertumbuhan janin menyebabkan stosis urin
b. Sering berkemih pada awal masa kehamilan disebabkan karena penekanan uterus pada kandung kemih
9. Sistem Persyarafan
a. Saraf perifer
b. Tidak terdapat perub
c. Otak
d. Tidak terdapat perubahan fisik, tetapi dipertimbangkan penyesuaian psikis
10. Penambahan BB (berat badan)
Berat badan bertambah 25-40- pon

C. Perubahan Psikologis pada ibu hamil
1. Menerima kehamilan
a. Kesiapan menyambut kehamilan
Wanita yang siap menerima suatu kehamilan akan dipicu gejala-gejala awal untuk mencari validansi medis tentang kehamilannya. Beberapa wanita yang memiliki perasaan kuat, seperti ”tidak senang”, bukan saya dan tidak yakin, mungkin menunda mencari pengawasan dan perawatan. Namun, beberapa  wanita menunda validasi medis karena akses keperawatan terbatas, merasa malu, atau karena alasan budaya, kehamilan dipandang sebagai suatu peristiwa alami, sehingga tidak perlu mencari validasi medis dini.
Setelah kehamilan dipastikan, respons emosi wanita dapat bervariasi, dari perasaan sangat gembira sampai syok, tidak yakin dan putus asa. Reaksi yang diperhatikan banyak wanita ialah respons ”suatu hari nanti, tetapi tidak sekarang”.
b. Respon emosional
Wanita yang bahagia dan senang dengan kehamilannya sering memandang hal tersebut sebagai pemenuhan biologis dan merupakan bagian dari rencana hidupnya. Rasa senang yang timbul karena memikirkan anak yang lahir dan perasaan dekat dengan anak membantu Ibu menyesuaikan diri terhadap rasa tidak nyaman.
c. Respon terhadap perubahan citra tubuh
Selama trimester pertama bentuk tubuh sedikit berubah. Sikap wanita terhadap tubuhnya diduga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang diyakininya dan sifat pribadinya. Sikap ini sering berubah seiring kemajuan kehamilan. Pada kebanyakan wanita perasaan suka atau tidak suka terhadap tubuh mereka dalam keadaan hamil bersifat sementara dan tidak menyebabkan perubahan persepsi yang permanen tentang diri mereka.
d. Ambivalensi selama masa hamil
Ambivalensi didefinisikan sebagai konflik perasaan yang simultan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu atau suatu keadaan. Ambivalensi adalah respon normal yang dialami individu yang mempersiapkan diri untuk suatu peran baru. Kebanyakan wanita memiliki sedikit perasaan ambivalen selama kehamilan.
e. Upacara tanda kedewasaan
Kehamilan berfungsi sebagai upacara tanda kedewasaan tanda bahwa seseorang mencapai maturitas dalam suatu masyarakat yang tidak memiliki upacara lain.
2. Mengenal peran ibu
Proses mengidentifikasi peran ibu dimulai pada awal setiap kehidupan seorang wanita, yakni melalui memori-memori dan ketika ia sebagai anak, diasuh oleh ibunya. Banyak wanita selalu menginginkan seorang bayi, menyukai anak-anak, dan menanti untuk menjadi orang tua. Hal ini mempengaruhi penerimaan mereka terhadap kehamilan dan akhirnya terhadap adaptasi prenatal dan adaptasi menjadi orang tua.
3. Hubungan ibu-anak perempuan
Hubungan antara wanita dan ibunya terbukti signifikan dalam adaptasi terhadap kehamilan dan menjadi Ibu. Keberadaan Ibu disisi anak perempuannya selama selama masa kanak-kanak sering kali berarti ibu juga akan hadir dan mendukung selama anaknya hamil. Dengan ikatan keibuan yang sama dan sikap siap membantu satu sama lain, subjek yang sering dideskripsikan sebagai, keakraban timbul dan memfasilitasi perkembangan dan adaptasi kedua individu.
4. Hubungan dengan pasangan
a. Hubungan seksual
Ekspresi seksual selama masa hamil bersifat individual. Beberapa pasangan menyatakan puas dengan hubungan seksual mereka, sedangkan yang lain mengatakan sebaliknya. Perasaan yang berbeda dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik emosi dan interaksi, termasuk takhayul tentang seks masa hamil, masalah disfungsi seksual dan perubahan fisik pada wanita.


b. Kekhawatiran tentang janin
Kekhawatiran pertama timbul pada trimester I dan berkaitan dengan kemungkinan terjadinya keguguran. Ketika janin semakin menjadi jelas, yang terlihat dengan adanya gerakan dan denyut jantung, kecemasan orang tua yang terutama ialah kemungkinan cacat pada anaknya.
C. TANDA- TANDA DUGAAN KEHAMILAN
1. Amenorea (terlambat datang bulan)
a. Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraf dan ovulasi
b. Mengetahui tanggal haid terakhir ditentukan perkiraan persalinan
2. Mual (Nausea) dan muntah (emesis)
a. Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebih
b. Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari (morning sickness)
c. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi
d. Akibat mual muntah nafsu makan berlebihan
3. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut Ngidam
4. Sinkope atau Pingsan
a. Terjadinya gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkop / pingsan
b. Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu
5. Payudara tegang
a. Pengaruh estrogen-progresteron dan somatomamotropin menimbulkan lemak, air dan garam payudara
b. Payudara membesar dan tegang
c. Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama
6. Sering miksi
a. Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi
b. Pada triwulan ke-2 sudah hilang
7. Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progresteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan kesulitan buang air besar
8. Pigmentasi kulit
a. Sekitar pipi : Chiloasoma gravidarum
b. Keluarnya ”melaphorne stimulating hormone” hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit
9. Dinding perut
a. Striae lividae
b. Striae nigra
c. Linea alba makin hitam
10. Sekitar payudara
a. Hiperpigmentasi areola mamae
b. Puting susu makin menonjol
c. Kelenjar montgomery menonjol pembuluh darah manifes sekitar payudara
9. Epulsi
Hipertrofi gusi (epulsi) dapat terjadi bila hamil
12. Varices / penampakan pembuluh darah vena
a. Karena pengaruh dari estrogen dan progresteron terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat
b. Penampakan pembuluh darahh itu terjadi di sekitar genetala eksterna, kaki, betis dan payudara
c. Penampakan pembuluh darah ini menghilang setelah persalinan



D. TANDA KEHAMILAN TIDAK PASTI
1. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya kehamilan
2. Pada Px dalam dijumpai :
a. Tanda Hegar
b. Tanda Chadwicks
c. Tanda piscaseck
d. Kontraksi Braxron Hicks
e. Teraba ballotement
3. Px tes biologi kehamilan positif
Sebagian kemungkinan positif palsu

E. TANDA KEHAMILAN PASTI
Tanda-tanda kehamilan dapat ditentukan dengan jalan :
1. Gerakan janin dalam rahim
a. Terlihat / teraba gerakan janin
b. Teraba bagian-bagian janin
2. Djj
a. Auskultasi : Stetoskop laenec, alat kardiotokografi, Doppler
b. Ulstrasonografi :
1). Gastation sac
2). Fetal Plate
c. Abdominal foto : - Kerangka janin terlihat

ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
1. Riwayat kehamilan pertama
2. Tidak memiliki penyakit keturunan (DM, Hipertensi)
3. Tidak memiliki alergi / penyajkit kronis (asma, ginjal)
4. Tidak memiliki kelaiann fisik (pincang / mengindikasikan detak struktural pada pelvis)
5. Kaji pengetahuan tentang perubahan fisik dan psikologis kehamilan
6. Kaji tentang kebutuhan nutrisi / pol amkan selama kehamilan
7. Kaji suhu, TD, nadi, RR, BB, intake-output cairan, turgor kulit
8. Kaji perasan klien : cemas, senang, keyakinan budaya
9. Kaji kondisi lingkungan keluarga dan keuangan, pendidikan, kebudayaan

Analisa Data
No. Data  Diagnosa Keperawatan
1. DS :  Klien mengatakan mual, pusing, lemah, tidak nafsu makan.
DO : Klien muntah, tampak pucat  Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat, anareksia mual.
2. DS :  Klien mengatakan lemas, muntah sebanyak 4 kali, (a) = 1 bengkak kuning.
DO : Adanya peningkatan suhu, tekanan drah naik, membran mukosa kering, penurunan turgor kulit tidak terlihat jelas.  Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output cairan berlebih
3. DS :  - Klien mengatakan cemas terahdap kehamilannya akan membuat suami berubah karena perubahan tubuh.
- Klien mengatakan bahwa kondisi yang dialaminya sebagai kondisi yang normal sehingga ia tidak memperdulikannya
DO : - Penurunan aktifitas perawatan diri
- Kehilangan cairan berlebihan  Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman tentang perubahan fisiologis / psikologis kehamilan.
4. DS :  Klien mengatakan tidak pernah tidur siang dan setiap malam selalu terjaga.
DO : Klien tampak pucat dan kurang istirahat.  Resiko tinggi keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme
5. DS :  Klien mengatakan sudah tiga hari tidak BAB
DO : Adanya timbunan masa yang teraba saat palpasi pada usus besarnya.  Resiko tinggi konsipatsi berhubungan dengan peningkatan hormon progesteron.

Prioritas Masalah
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan output cairan berlebih ditandai dengan muntah 4 x dan 1 bengkak kuning.
2. Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat ditandai dengan anoreksia, maul, muntah.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman tentang perubahan fisiologis / psikologis kehamilan.
4. Resiko tinggi konsipatsi berhubungan dengan peningkatan hormon progesteron.
5. Resiko tinggi keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme

No. Dx. Standar dan Kriteria Intervensi Rasional
1. Setelah dilakukan tindakan rehidrasi cairan selama 2 x 24 jam diharapkan klien :
1. Mampu melakukan tindakan untuk menurunkan frekuensi dan keparahan mual / muntah
2. Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari . Tentukan frekuensi / beratnya mual / muntah





i. ii. Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningaktan kadar hormon gonada tropin korianik (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat, dan penurunan mobilitas gastrrik memperberat mual dan muntah pada trimester I.
Mengidentifikasi tanda gejala dehidrasi yang memerlukan tindakan  Tinjauan ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ulkus peptiku, gastritis, kolesistis). Membantu dalam menyensampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi. 
Anjurkan klien mempertahankan masukan / tiduran tes urin dan penurunan berat badan setiap hari (rujuk MK : kehamilan, DK : nutrisi, perubahan, kekurangan dari kebutuhan tubuh)  Membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dikontrol (hiperemesis gravidarum). Pada awalnya muntah dapat mengakibatkan alkalosis, dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, muntah yang tidak dapat diatasi/yang berat dapat menimbulkan asidosis, memerlukan intervensi lanjut.
Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, TD, suhu, masukan/ haluaran dan berat jenis urin. Timbang berat badan klien dan bandingkan dengan standar Indikator dalam membantu untuk mengurangi tingkat kebutuhan hidrasi
2. Setelah dilakukan penkes tentang nutrisi selama 1 x 30 menit klien diharapkan mampu: Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit Kesejahteraan janin/ ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan
1. Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal, memberi makanan yang mengandung vitamin, mineral, protein dan besi
2. Mengikuti diet yang dianjurkan
3. Mengkonsumsi suplemen zat besi / vitamin sesuai resep
iii. Menunjukkan penambahan berat badan yang sesuai (biasanya minimal 1,5 kg pada akhir trimester I).  Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan diet 1. Menentukan kebutuhan belajar khusus. Pada periode prenatal, laju basal meningkat 20-25% (pada kehamilan lanjut) karena peningkatan aktivitas tiroid yang berhubungan dengan pertumbuhan fetus dan jaringan pada ibu, menjadi potensial resiko terhadap klien dengan nutrisi buruk. Penambahan 800 mg zat besi diperlukan selama kehamilan untuk perkembangan jaringan ibu/janin dan kondisi janin di dalam rahim. Selama trimester ketiga, kebutuhan terhadap zat besi minimal, dan diet seimbang dengan peningkatan kebutuhan kalori biasanya adekuat. (catatan: preparat besi tidak secara umum diresepkan pada trimester III karean ini potensial menyebabkan mual)
iv. Berikan informasi tertulis / verbal yang tepat tentang diet pranatal dan suplemen vitamin / zat besi setiap hari  v. Materi referensi yang dapat dipejari di rumah, meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang.
vi. Evaluasi motivasi / sikap dengan mendengar keterangan klien dan meminta umpan balik tentang informasi yang telah diberikan.

vii. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hak yang tabu selamam kehamilan








viii. Perhatikan adanya pika/ngidam.kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat motivasi untuk memakannya.
















- timbang berat badan klien ; pastikan BB pregravida biasanya.berikan informasi tentang penambahan prenatal yang optimum.













- tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual muntah.





- pantau kadar Hb, Ht.











- Ukur pembesaran uterus.








ix. Buat rujukan yang perlu sesuai indikasi (mis;ahli diet, pelayanan sosial) x. Bila klien tidak termoyivasi untuk memperbaiki diet, evaluasi lanjut/intervensi lain mungkin dapat diindikasikan.
xi. Dapat menunjukan motivasi untuk mengikuti anjuran pemberi layanan kesehatan sebagai contoh beberapa budaya menolak zat besi, meyakini bahwa ini mengeraskan tulang-tulang ibu dan membuat sulit melahirkan
xii. Memakan bahan bukan makanan pada kehamilan nungkin didasarkan pada kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar dan / respon tubuh terhadap kebutuhan nutrisi (mis ; mengunyah es dapat menandakan anemi).catatatn ; mencerna kanji untuk pakaian dapt menimbulkan anemi defisiensi besi, dan mencerna lempung /tanah liat dapat menimbulkan gangguan fekal/BAB.
- ketidakadekuatan penambahan BB pranatal dan /dibawah BB normal masa kehamilan , meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intra uterin (IUGR) pada janin BB lahir rendah.penelitian menemukan adanya hubungan antara kegemukan ibu pregravid dan peningkatan morbiditas perinatal berkenaan dengan kelahiran preterm.
- Mual muntah trimester pertama dapat berdampak negatif pada status nutrisi pranatal khususnya pada periode kritis perkembangan janin.
- Mengidentifikasi adanya anemia dan potensial penurunan kapasitas pembawa oksigen ibu.klien dengan kadar Hb kurang dari 129/dl atau kadar Hb kurang atau sama dengan 37% dipertimbangkan anemia pada trimester pertama.
- nmal nutrisi berefek negatif terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan komplemen sel otak pada janin, yangt mengakibatkan kemunduran lebih lanjut.
xiii. Mungkin diperlukan bantuan tambahan terhadap pilihan nutrisi; dapat membatasi anggaran/ keuangan.
3. Setelah dilakukan penkes selama 6 x 45 menit klien diharapkan mampu :
- Menjelaskan perubahan fisiologis / psikologis normal berkaitan dengan kehamilan trimester I.
- Menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri yang meningkatkan kesehatan
- Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan  - Evaluasi pengetahaun dan keyakinan budaya saa ini berkaitan dengan perubahan fisiologis / psikologis yang normal pada kehamialn. Serta keyakinan tentang aktifitas, perawtan diri dan sebagainya.
- Klasifikasi kesalahpahaman.  - Memberikan informasi untuk membantu mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan membuat rencana keperawatan
- Ketakutan biasanya timbul dari kesalahan informasi dan dapat mengganggu pembelajaran selanjutnya.
- Menjelaskan rutinitas kunjungan kantor dan rasional dari intervensi (mis: tes urin, pemantauan TD, BB), kuatkan pentingnya mempertahankan perjanjian teratur.  - Menguatkan hubungan antara pengkajain kesehatan dan hasil positif untuk ibu / bayi. Perbedaan budaya memberi tekanan pada fase kehamilan yang berbeda (mis : prenatal, kelahiran dan pascanatal), dan budaya klien mungkin tidak mempertimbangkan bahwa kunjungan prenatal penting.
- Berikan bimbingan antisipasi meliputi diskusi tentang nutrisi latihan, tindakan yang nyaman, istirahat, pekerjaan, perawatan payudara, aktifias seksual, dan kebiasaan / gaya hidup sehat. - Informasi mendorong penerimaan tanggung jawab dan meningkatkan keinginan untuk melakuakn perawatan diri.
- Tinjauan ulang kebutuhan vitamin, besi sulfat, dan asam folat franatal. - Membantu mempertahankan kadar Hb normal. Defisiensi asam falat memperbesar kemungkinan terkena anemia megalablastik, absrupsio plasenta, oborsi, dan malformasi janin.
- Diskusikan perkembangan janin dengan menggunakan gambar.  - Visualisasi meningkatkan realita akan anak dan menguatkan proses pembelajaran.
- Identifikasi tanda gejala kehamilan, seperti perdarahan, kram nyeri abdomen kuat, sakit punggung, edema, gangguan kehamilan, sakit kepala dan tekanan pelvis.  - Membantu klien membedakan yang normal dan abnormal sehingga membantunya dalam mencari perawatan kesehatan pada waktu yang tepat (tanda-tanda dan gejala merugikan dapat dipandang sebagai kejadian “normal”, untuk kehamilan dan bantuan mungkin tidak dicari).
- Idenfikasi hal yang membahayakan pada janin. Kaji obat-obatan yang digunakan klien (nikotin, alkohol, kokain, maryuana, dsb0 tekankan perlunya menghindari semua obat-obatan tersebut sampai dikonsultasikan dengan anggota tim kesehatan.  - Janin paling rentan dalam trimester pertama selama periode kritis perkembangan organ.
4. Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan klien mampu :
- Mengidentifikasi perilaku gangguan memberatkan atau beresiko
- Tentukan kebiasaan dominasi sebelum kehamilan, perhatikan perubahan selama hamil.  - Pola eliminasi dipertahankan bila mungkin peningkatan kadar progesteron merilekskan otot polos saluran Gi, mengakibatkan penurunan peristaltik dan meningkatkannya reabsorbsi air dan elektrolit, suplemen zat besi juga memperberat masalah-masalah konstipasi.
- Berikan informasi diet tentang buah-buahan segar, sayuran, padi-padian, serat, makan kasar dan masukan cairan adekuat.  - Bulk dan konsistensi dalam pilihan diet membantu meningkatkan keefektifan pola defekasi.
- anjurkan latihan ringan secara teratur, sepeti jalan kaki, beritahu klien supaya menghindari latihan yang lama dan keras perhatikan keyakinan budaya tentang hal ini.  - Meningkatkan parestaltik dan membantu konstipasi. Latihan keras dianggap dapat menurunkan sirkulasi uteraplasenta, kemungkinan mengakibatkan brakikardia janin, hipertemia, atau retardasi pertumbuhan pada beberapa budaya, ketidakefektifan dapat dipandnag sebagai perlindungan untuk ibu / anak.
5. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit diharapkan klien mampu :
- Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan / tingkat energi.
- Melaporkan adanya peningkatan energi. 
- Identifikasi dasar yang mengakibatkan kelelahan dan area kontrol individu. - Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri.  - Membantu menyusun prioritas yang realistik dan waktu untuk menguji komitmen. Klien mungkin perlu untuk membuat penilaian, seperti perubahan shif krja untuk mengatasi mual pagi hari (perubahan pada shift pagi hari selanjutnya) atau memberi istirahat yang lebih, pemindahan pekerjaan / tanggung jawab rumah dan sebagainya.
- Anjurkan tidur siang 1-2 jam setiap hari, 8 jam setiap tidur malam.  - Istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme berkenaan dengan pertumbuhan jaringan ibu / janin.
- Pantau kadar Hb, jelaskan peran zat besi setiap hari sesuai indikasi.  - Kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar karna penurunan jumlah pembawa oksigen (catat ; zat besi mungkin perlu dibatasi pada adnaya anemai sel sabit).





























IMPLEMENTASI
o Menanyakan kepada klien berapa kali muntah tiap harinya
o Menanyakan pada klien tentang riwayat penyakit
o Menimbang berat badan klien
o Mengkaji suhu, kulit membran mukosa,tekanan darah
o Memperhatikan kondisi kulit,rambut, kuku
o Pastikan pengetahuan klien mengenai pengetahuanya mengenai diet
o Memberikan informasi tertulis mengenai diet ibu hamil
o Pastikan adanya tanda tnda nyidam
o Membuat rujukan yang perlu sesui indikasi diintervensi
o Memberikan informasi mengenai pemberian vitamin

EVALUASI
S :  Klien mengatakan mual, pusing, lemah, tidak nafsu makan.
O : Klien muntah, tampak pucat
DS :  Klien mengatakan lemas, muntah sebanyak 4 kali, (a) = 1 bengkak kuning.
DO : Adanya peningkatan suhu, tekanan drah naik, membran mukosa kering, penurunan turgor kulit tidak terlihat jelas.
DS :- Klien mengatakan cemas terahdap kehamilannya akan membuat suami berubah karena perubahan tubuh.
-  Klien mengatakan bahwa kondisi yang dialaminya sebagai kondisi yang normal sehingga ia tidak memperdulikannya
DO : - Penurunan aktifitas perawatan diri
- Kehilangan cairan berlebihan
DS :  Klien mengatakan sudah tiga hari tidak BAB
DO : Adanya timbunan masa yang teraba saat palpasi pada usus besarnya.
DS :  Klien mengatakan tidak pernah tidur siang dan setiap malam selalu terjaga.
DO : Klien tampak pucat dan kurang istirahat.




Analisa
Problem Etiologi Simptom
Devisit volume cairan Intake cairan kurang Kulit kering, peningkatan suhu, penurunan turgor
Gangguan nutrisi Masukan nutrisi kurang Kurus, rambut merah
Kurang pengetahuan Pendidikan rendah (SD) Cemas,gelisah
Konstipasi Makanan yang dikonsumsi kurang serat Tidak BAB selama 3 hari
Keletihan Peningkatan metabolisme Lelah, lemas, tidak bergairah

Planing
1. Memberikan informasi yang cukup kepada klien tentang diet ibu hamil
2. Sarankan kepada klien untuk minum yang banyak terutama air putih
3. Anjurkan untuk beristirahat yang cukup
4. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak airnya


Bayi Tabung

BAYI TABUNG
A. Pengertian
Implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di luar endometrium cavum uteri.
B. Etiologi
1. Faktor tuba
Salpingitis, perlekatan tuba, kelainan kongenital tuba, pembedahan sebelumnya, endometriosis, tumor yang mengubah bentuk tuba dan kelainan ektopik sebelumnya.
2. Kelainan zigot
Kelainan kromosom dan malformasi
3. Faktor ovarium
Migrasi luar ovum (perjalanan ovum dari ovarium kanan ke tuaba kiri atau sebaliknya), pembesaran ovarium dan unextruded ovum
4. Penggunaan hormon estrogen seperti pada kontrasepsi oral
5. Faktor lain
Aborsi tuba dan pemakaian IUD
C. Manifestasi Klinis
1. Amenore
2. Gejala hamil muda
3. Nyeri perut bagian bawah. Nyeri goyang (Bila serviks digerakkan akan menimbuilkan rasa nyeri). Pada rubtur tuba dapat berubah menjadi desidua karena pengaruh pingsan sampai syok. Pada abortus tuba nyeri mula-mula pada satu sisi, menjalar ke tempat lain. Bila darah sampai ke diafragma bisa menyebabkan nyeri bahu dan bila terjadi hemotokel retrouterina terdapat nyeri defekasi.
4. Perdarahan pervaginam berwarna coklat tua
D. Lokasi
1. Tuba fallopi
a. Pars interstitisialis
b. Insthmus
c. Ampula
d. Infundibulum
e. Fibria
2. Uterus
a. Kanalis servikalis
b. Devertikulum
c. Kornua
d. Tanduk rudimenter
3. Ovarium
4. Intraligamenter
5. Abdominal
a. Primer
b. Sekunder
6. Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus
E. Patofisiologi
Kehamilan ektopik berupa kehamilan tuba, kehamilan ovarial, kehamilan intraligamenter, kehamilan servikal dan kehamilan intraabdominal. Yang paling sering terjadi adalah kehamilan tuba. Kehamilan tuba dapat terjadi pada pars interstisialis, pars ismika, pars ampularis dan infundibulum tuba.
Kehamilan intrauterina dapat terjadi bersamaan dengan kehamilan ektopik. Disebut combined ectopic pregnancy bila terjadi bersamaan dan compound ectopic pregnancy bila kehamilan ektopik terjadi lebih dahulu dengan janin sudah mati dan menjadi litopedion.
Hasil konsepsi bernidasi kolumnar atau interkolumnar dan biasanya akan terganggu pada kehmilan 6-10 minggu, berupa
1. Hasil konsepsi mati dan diresopsi
2. Abortus ke dalam lumen tuba
3. Rupture dinding tuba
Uterus menjadi besar dan lembek, endometrium dapat berubah menjadi desidua karena pengaruh estrogen dan progesteron dari korpus graviditas dan trofoblas. Pada endometrium juga ditemukan fenomena arias-stella.
F. Pemeriksan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Kadar hemoglobin
Leukosit
Tes kehamilan bila baru terganggu
2. Dilatasi Kuretase
3. Kuldosentesis
Suatu cara pemeriksaaan untuk mengetahui apakah di dalam kavum dauglas terdapat darah.
4. USG
5. Laparoskopi atau laparotomi
G. Diagnosis
1. Anamnesis
Amenore dan kadang terdapat anda kehamilan muda, nyeri perut bagian bawah, nyeri bahu, tenesmus dan perdarahan pervaginam setelah nyeri perut bagian bawah.
2. Pemeriksaan umum
Penderita tampak kesakitan dan pucat, pada perdarahan dalam rongga perut dapat ditemukan tanda-tanda syok.
3. Pemeriksaan ginekologi
Ditemukan tanda-tanda kehamilan muda, rasa nyeri pada pergerakan serviks, uterus dapat teraba agak membesar dan kadang teraba tumor di samping uterus dengan batas yang sukar ditentukan, kavum dauglasi menonjol, berisi darah dan nyeri bila diraba.
4. Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin menurun setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat.
H. Penatalaksanaan
Pasien dirujuk ke rumah sakit. Dirumah sakit dilakukan
1. Laparotomi
2. Salpingektomi
3. Kemoterapi
I. Patway



BAB II
KONSEP KEBUTUHAN DASAR
A. Pengertian
1. Cairan dan elektrolit
2. Berduka
3. Nyaman (nyeri)
B. Anatomi Fisiologi
C. Terkait Kebutuhan Dasar Manusia
BAB III
ASUHAN KEPERWATAN
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) berhubungan dengan post Salpingektomi
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan
3. Berduka berhubungan dengan kehilangan janin
C. Fokus Intervensi dan Rasionalisasi
1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) berhubungan dengan post Salpingektomi
a. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya dan internsitas (skala 0-10). Perhatikan petunjuk verbal dan non verbal.
Rasional
Membantu mengidentifikasi derajat kenyamanan dan kebutuhan untuk / keefektifan analgetik. Jumlah jaringan, dan alat reproduksi yang mempengaruhi jumlah nyeri yang dialami.
b. Bantu pasien menemukan pasien nyaman
Rasional
c. Berikan tindakan kenyamanan
d. Kolaborasi
2. Gangguan keseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perdarahan
Tujuan umum
Kebutuhan cairan terpenuhi sampai pasien dinyatakan boleh pulang
Tujuan Khusus
Kebutuhan cairan terpenuhi
Kreteria hasil
Turgor kulit baik
Mukosa kulit lembab
Intake dan output cairan seimbang
Intervensi dan Rasional
3. Resiko berduka berhubungan dengan kehilangan janin
Tujuan umum
Klien dapat menerima kehilangan janin
Tujuan Khusus
Klien tampak pasrah
Klien sudah bisa bergaul dengan teman sekamarnya
Klien tidak tampak murung
Kreteria Hasil
Klien tampak pasrah
Klien sudah bisa bergaul dengan teman sekamarnya
Klien tidak tampak murung
Mmenyatakan maslah dan menunjukkan yang sehat untuk menghadapinya.
Menyatakan penerimaan diri pada situasi dan adaptasi terhadap perubahan citra tubuh.
Intervensi dan Rasional
a. Berikan waktu untuk mendengar masalah dan ketakutan pasien dan orang terdekat. Diskusikan persepsi diri pasien sehubungan dnegan antisipasi perubahan dan pola hidup khusus
Rasional
Memberikan minat dan perhatian ; memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan konsep yaitu ketakutan tidak bisa hamil lagi atau hamil terjadi KET atau kehilangan janin lagi.
b. Kaji stres emosi pasien. Identifikasi kehilangan pada pasien / orang terdekat. Dorong pasien untuk mengekspresikan dengan tepat.
Rasional
Perawat perlu menyadari apakah arti tindakan ini terhadap pasien untuk menghindari tindakan kurang hati-hati atau terlalu menyendiri. Tergantung pada alasan pembedahan. (Operasi Laparotomi)
c. Berikan informasi akurat, kuatkan informasi yang diberikan sebelumnya
Rasional
Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya dan mengasimilasi informasi.
d. Ketahui kekuatan dan identifikasi perilaku koping positif sebelumnya
Rasional
Membantu dalam membuat kekuatan yang telah ada bagi pasien untuk digunakan dalam situasi sat ini.
e. Berikan lingkungan terbuka pada pasien untuk mendiskusikan maslaah seksualitas
Rasional
Meningkatkan saling berbagi keyakinan / nilai tentang subyek sensitif dan mengidentifikasi kesalahan konsep / mitos yang dapat mempengaruhi penilaian situasi.
f. Perhatikan perilaku menarik diri, menganggap diri negatif, penggunaan penolakan atau terlalu memasalahkan perubahan aktual / yang ada
Photobucket